BAB I
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang
Setiap hari tubuh kita menghasilkan
kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh kita tetap
sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh
kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekskresi adalah proses
pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh
tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem sekresi yaitu proses
pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat ekskresi manusia berupa
ginjal, kulit, hati, paru-paru.
b.
Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini
adalah untuk mengidentifikasi tentang sistem ekskresi pada manusia .
c.
Ruang Lingkup Materi
Makalah
ini menjelaskan tentang sistem ekskresi pada manusia, alat-alat ekskresi pada
manusia, gangguan-gangguan pada sistem ekskresi. Semuanya akan dijelaskan dalam
Makalah ini dengan lebih luas dan lebih detail, karena menggunakan gambar.
d.
Manfaat
- Dapat mengetahui alat tubuh manusia yang dapat mengekskresikan sisa metabolism.
- Dapat mengetahui alat tubuh hewan yang dapat mengekskresikan sisa metabolism.
BAB II
PEMBAHASAN
Eksresi
adalah proses
pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat sisa
zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan CO2(paru-paru).
Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan
mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain ekskresi, ada juga defekasi dan
sekresi.
Defekasi
adalah
pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan berupa feses(tinja) melalui anus.
Sedangkan sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang berupa
getah dan masih digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan
hormon. Sistem ekskresi pada manusia terdiri dari 4 organ, yaitu ginjal, hati,
paru-paru, dan kulit.
1.
GINJAL
Manusia
memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri
ruas tulang belakang. Letak ginjal
sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal
sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti biji kacang berwarna merah keunguan dengan
panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal dibungkus oleh semacam
selaput tipis yang disebut ‘kapsul’.
Berikut
adalah penjelasan bagian-bagian di dalam ginjal:
- Ginjal terletak di bagian perut. Gambar ginjal di atas adalah ginjal kiri yang telah dibelah.
- Calyces adalah suatu penampung berbentuk cangkir dimana urin terkumpul sebelum mencapai kandung kemih melalui ureter.
- Pelvis adalah tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
- Medula terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut (piramida). Di sini terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.
- Korteks di dalamnya terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan tubulus(saluran) yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
- Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder yang menghantarkan urin dari ginjal menuju kandung kemih.
- Vena ginjal adalah pembuluh balik yang berfungsi untuk membawa darah keluar dari ginjal menuju vena cava inferior kemudian kembali ke jantung.
- Arteri ginjal adalah pembuluh nadi yang berfungsi untuk membawa darah ke dalam ginjal untuk disaring di glomerulus.
Berikut adalah penjelasan
bagian-bagian di dalam nefron:
- Nefron: Adalah tempat penyaringan darah. Di dalam ginjal terdapat lebih dari 1 juta buah nefron. 1 nefron terdiri dari badan malpighi yaitu glomerulus dan kapsula bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
- Glomerulus: Tempat penyaringan darah yang akan menyaring air, garam, asam amino, glukosa, dan urea. Menghasilkan urin primer. Glomerulus dikelilingi oleh kapsul Bowman.
- Kapsula bowman: Adalah semacam kantong/kapsul yang membungkus glomerulus. Kapsula bowman ditemukan oleh Sir William Bowman.
- Tubulus kontortus proksimal: Adalah tempat penyerapan kembali/reabsorpsi urin primer yang menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Menghasilkan urin sekunder.
- Lengkung henle: bagian tubulus yang melengkung pada daerah medula dan berhubungan dengan tubulus proksimal dan tubulus distal (Penghubung antara tubulus kontortus proksimal dengan tubulus kontortus distal). Bagian lengkung henle ada dua, yaitu lengkung henle yang melengkung ke atas (ascenden) dan lengkung henle yang melengkung ke bawah (descenden)
- Tubulus kontortus distal: Tempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau berlebihan ke dalam urin sekunder. Menghasilkan urin sesungguhnya.
- Tubulus kolektivus: Adalah tabung sempit panjang dalam ginjal yang menampung urin dari nefron, untuk disalurkan ke pelvis menuju kandung kemih. Tubulus-tubulus ini mengalirkan urin ke rongga ginjal. Kemudian urin dialirkan melalui saluran ginjal (ureter) dan ditampung dalam kantong kemih.
Cara kerja ginjal sebagai alat
ekskresi adalah dengan menyaring darah sehingga zat-zat sisa yang terdapat di
dalam darah dapat dikeluarkan dalam bentuk air seni (urin). Prnyaringan darah
hingga terbentuk urin meliputi tahap penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali
(reabsorpsi), dan pengumpulan (augmentasi).
a.
Penyaringan (Filtrasi)
Darah yang banyak mengandung zat sisa metabolisme
masuk ke dalam ginjal melalui pembuluh arteri ginjal (arteri renalis).
Cairan tubuh keluar dari pembuluh arteri dan masuk ke dalam badan malpighi.
Membran glomerulus dan kapsul Bowman bersifat permeabel terhadap air dan zat
terlarut berukuran kecil sehingga dapat menyaring molekul-molekul besar. Hasil
saringan (filtrat) dari glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat
glomerulusatau urin primer. Dalam urin primer masih
terdapat air, glukosa, asam amino, dan garam mineral.
b.
Penyerapan Kembali (Reabsorpsi)
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal.
Hampir semua gula, vitamin, asam amino, ion, dan air diserap kembali. Zat-zat
yang masih berguna tadi dimasukkan kembali ke dalam pembuluh darah yang
terdapat di sekitar tubulus. Hasil reabsorpsi berupa filtrat tubulus atau urin
sekunder. Urin sekunder mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang
memberi warna dan bau pada urin.
c.
Augmentasi
Di tubulus kontortus distal, beberapa zat sisa seperti
asam urat, ion hidrogen, amonia, kreatin, dan beberapa obat ditambahkan ke
dalam urin sekunder sehingga tubuh terbebas dari zat-zat berbahaya. Urin
sekunder yang telah ditambahkan dengan berbagai zat tersebut disebut urin.
Kemudian, urin disalurkan melalui tubulus kolektivus ke rongga ginjal. Dari
rongga ginjal, urin menuju ke kantung kemih melalui saluran ginjal (ureter).
d. Proses
Pengeluaran Urin
Jika kandung kemih penuh dengan urin, dinding kantong
kemih akan tertekan. Kemudian dinging otot kantong kemih meregang sehingga
timbul rasa ingin buang ir kecil. Selanjutnya, urin keluar melalui saluran
kencing (uretra). Pengeluaran air melalui urin ada hubungannya dengan
pengeluaran air melalui keringat pada kulit. Pada waktu dara dingin, badan kita
tidak berkeringat. Pengeluaran air dari dalam tubuh banyak dikeluarkan melalui
urin sehingga kita sering buang air kecil. Sebaliknya, pada waktu udara panas,
badan kita banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil.
Fungsi ginjal
a.
Menyaring
zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin.
b.
Mempertahankan
dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
c.
Menjaga
tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh.
d.
Mempertahankan
keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan kelebihan asam atau
basa melalui urin.
e.
Mengeluarkan
sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.
Urin yang dikeluarkan oleh ginjal
sebagian besar teidiri atas (95%) air dan zat yang terlarut, yaitu urea, asam
urat, dan ammonia yang merupakan sisa-sisa perombakan protein: bermacam-macam
garam terutama garam dapur (NaCl), zat warna empedu yang menyebabkan warna
kuning pada urin, dan zat-zat yang berlebihan di dalam darah seperti vitamin B,
C, obat-obatan, dan hormon.
Faktor yang memengaruhi jumlah urine
yang keluar:
- Jumlah air yang diminum.
- Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya seimbang.
- Pengaruh hormon antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu hormon yang mengatur kadar air dalam darah.
- Iklim/musim/cuaca. Ketika musim hujan(dingin) produksi urin berlebihan, ketika musim kemarau(panas) produksi urin berkurang.
- Stimulus atau saraf.
Gangguan dan kelainan pada ginjal:
1. Uremia
|
tertimbunnya urea dalam darah
sehingga mengakibatkan keracunan.
|
2. Albuminuria
|
urine mengandung albumin(protein)
yang disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus.
|
3. Diabetes insipidus
|
penyakit kekurangan hormon
vasopresin atau hormon antidiuretik(ADH) yang mengakibatkan hilangnya
kemampuan mereabsorpsi cairan. Akibatnya, penderita bisa mengeluarkan urine
berlimpah mencapai 20 liter.
|
4. Diabetes melitus
|
terdapat glukosa dalam urine.
Terjadi karena menurunnya hormon insulin yang dihasilkan pancreas dan tubulus
ginjal tidak menyerap kembali gula dengan sempurna. Hal ini dapat disebabkan
oleh adanya kerusakan pada tubulus ginjal, tetapi dapat pula disebabkan oleh
tingginya kadar gula di dalam darah sehingga tubulus ginjal tidak dapat
menyerap kembali semua gula yang ada pada filtrat glomerulus. Kadar gula
darah yang tinggi disebabkan oleh terhambatnya proses pengubahan gula menjadi
glikogen, akibatnya produksi hormon insulin terhambat.
|
5. Nefritis
|
gangguan pada ginjal karena
infeksi bakteri streptococcus sehingga protein masuk ke dalam urine.
|
6. Batu ginjal
|
adanya endapan garam kalsium di
dalam kantong kemih
|
7. Gagal ginjal
|
ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya dengan baik sehingga harus dibantu dengan cuci darah atau cangkok
ginjal.
|
8. Hematuria
|
urin mengandung darah karena
adanya kerusakan pada glomerulus.
|
2.
HATI
Hati merupakan salah satu alat
ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak
di rongga perut bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua
kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg.
Bagian-Bagian Hati
Hati
terdiri dari dua bagian utama yaitu lobus kiri dan lobus kanan. Namun, jika
dilihat lebih lanjut, maka hati dibagi menjadi empat bagian dengan tambahan
lobus caudate dan lobus quadrate.
Di dalam
hati berisi sel
protoplasma yang mengandung beberapa enzim. Sel ini disebut hepatosit yang
bersifat polyhedral dan memiliki inti. Setiap sel dipisahkan oleh jaringan ikat
yang berisi pembuluh darah yang memenuhi hati.
Pembuluh
darah memiliki percabangan yang disebut sinusoid. Hepatosit dipisahkan oleh
kanalikuli yang merupakan tempat penghasil empedu. Beberapa kanalikuli
membentuk pembuluh empedu dan mengangkut empedu menuju kantong empedu. Kantong
empedu terletak di bagian bawah hati.
Fungsi hati:
·
Menyimpan glikogen(gula
otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena hormon insulin.
·
Menetralkan racun.
·
Membentuk protrombin(untuk
pembekuan darah).
·
Tempat pengubahan provitamin
A menjadi vitamin A.
·
Tempat pembentukan urea dan
amonia yang berasal dari pemecahan protein yang rusak yang selanjutnya
dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
·
Tempat pembentukan sel darah
merah pada janin.
·
Sebagai organ ekskresi yang
bertugas merombak eritrosit(sel darah merah
Gangguan pada hati:
1.
Penyakit wilson merupakan
penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh yang berlebihan sehingga
mengakibatkan gangguan fungsi hati.
2.
Hepatitis merupakan radang
atau pembengkakan hati.
3.
Sirosis merupakan penyakit
hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati sehingga hati menjadi
tidak berfungsi.
3.
KULIT
Kulit adalah
organ pelindung yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Kulit merupakan lapisan
sangat tipis dan tebalnya hanya beberapa milimeter. Organ ini terdiri atas tiga
lapisan, yaitu:
Kulit dibagi menjadi 3 lapisan yaitu :
- Lapisan Epidermis
Epidermis
merupakan lapisan kulit yang terluar, terdiri dari lapisan sel yang telah mati
yang disebut juga lapisan tanduk. Fungsi epidermis adalah sebagai sawar
pelindung terhadap bakteri, iritasi kimia, alergi dan lain-lain.
Epidermis
dapat dibagi menjadi 5 lapisan :
- Stratum corneum (lapisan tanduk).
Stratum
corneum merupakan lapisan kulit yang paling luar. Stratum korneum paling
tebal pada telapak kaki dan paling tipis pada pelupuk mata, pipi dan dahi.
Lapisan ini tersusun atas sel-sel mati yang mudah mengelupas.
- Stratum lucidum (daerah rintangan).
Lapisan
ini berwarna terang dan hanya nampak pada lapisan kulit yang tebal. Hanya
terlihat pada telapak kaki dan telapak tangan.
- Stratum granulosum (lapisan seperti butir).
Lapisan
ini menggandung sel-sel bergranula yang menghambar pengeluaran air berlebih.
Stratum granulosum berpartisipasi aktif dalam proses keratinisasi, hanya
mekanismenya belum diketahui jelas.
- Stratum spinosum (lapisan sel duri).
Stratum
spinosum (stratum malpighi) terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk
poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Lapisan ini
adalah lapisan paling tebal di epidermis.
- Stratum germinativum (lapisan sel basal).
Lapisan
ini selalu tumbuh dan membelah, lapisan ini banyak ditemukan sel melanosit yang
menghasilkan pigmen melanin yang menentukan warna kulit seseorang.
- Lapisan Dermis
Dermis
memiliki ketebalan 3-5 mm, merupakan anyaman serabut kolagen dan elastin yang
bertanggung jawab untuk sifat-sifat penting dari kulit. Dermis mengandung
pembuluh darah, pembuluh limfe, gelembung rambut, kelenjar lemak (sebasea),
kelenjar keringat, otot dan serabut saraf.
- Kelenjar Keringat (Glandula Sudorifera)
Kelenjar
ini berfungsi mengeluarkan keringat melalui saluran keringat yang bermuara di
pori-pori kulit.
- Kelenjar Minyak ( Glandula Sebasea)
Kelenjar
minyak berfungsi menghasilkan minyak (sebum). Minyak yang dikeluarkan berfungsi
untuk melumasi kulit dan membuat rambut tidak kering.
- Kantong Rambut
Di dalam
kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kantong rambut dilengkapi
dengan otot penegak rambut. Pada saat udara dingin, otot rambut berkontraksi
yang menyebabkan tegaknya batang rambut.
- Pembuluh Kapiler Darah
Pembuluh
kapiler darah berfungsi mengedarkan zat-zat makanan yang diperlukan untuk
pertumbuhan rambut dan sel-sel kulit.
- Ujung-Ujung Saraf Penerima Rangsang
Ujung-Ujung
saraf penerima rangsang meliputi :
a) Pacini
: Tekanan
b) Ruffini
: Panas
c) Krause
: dingin
d)
Meissener : sentuhan
- Lapisan Hipodermis (Jaringan ikat bawah kulit terletak di bawah kulit jangat)
Di dalam
lapisan ini terdapat lemak yang berfungsi untuk cadangan makanan, menahan panas
tubuh, melindungi tubuh bagian dalam terhadap benturan dari luar.
a) Alat
pengeluaran keringat.
b) Tempat
pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
c) Tempat
penyimpanan kelebihan lemak.
d)
Melindungi tubuh terhadap kuman dari luar.
e) Alat
peraba, di ujung kulit terdapat saraf indra yang dapat merasakan kasar dan
halus.
f) Alat
perasa dingin, panas, nyeri, pedih, dan lain-lain
- Fungsi Kulit diantaranya :
-Pelindung
mekanik, seperti pukulan dan suhu
-Alat
peraba
-Penyimpan
lemak
-Mengekskresikan
keringat
-Tempat
perubahan provitamin D menjadi vitamin D
4. PARU-PARU
Paru-paru juga merupakan salah satu alat ekskresi. Karena
paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan
uap air
Bagian Paru-Paru
Berdasarkan
gambar sistem pernapasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa paru-paru
terdiri dari:
- Trakea
- Bronkus
- Rongga pleura
- Paru-paru kanan
- Paru-paru kiri
- Tulang rusuk
- Otot intercosta
- Diafragma
Berikut
adalah penjelasan dari beberapa bagian penting paru-paru:
- Trachea atau batang tenggorokan berupa pipa tempat lalunya udara. Udara yang dihirup dari hidung dan mulut akan ditarik ke trachea menuju paru-paru.
- Bronchi merupakan batang yang menghubungkan paru-paru kanan dan kiri dengan trachea. Udara dari trachea akan di bawa keparu-paru lewat batang ini.
- Bronchioles merupakan cabang-cabang dari bronchi berupa tabung-tabung kecil yang jumlahnya sekitar 30.000 buah untuk satu paru-paru. Bronchioles ini akan membawa oksigen lebih jauh ke dalam paru-paru.
- Alveoli merupakan ujung dari bronchioles yang jumlahnya sekitar 600 juta pada paru-paru manusia dewasa. Pada aveoli ini oksigen akan didifusi menjadi karbondioksida yang diambil dari dalam darah.
Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:
- Udara masuk melalui lubang hidung
- melewati nasofaring
- melewati oral farink
- melewati glotis
- masuk ke trakea
- masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
- masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
- udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)
Fungsi paru-paru:
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.
Gangguan pada paru-paru:
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.
Gangguan pada paru-paru:
a. Pneumonia (radang paru-paru)
Pneumonia
dapat timbul di berbagai daerah di paru-paru. Pneumonia lobar menyerang sebuah
lobus atau potongan besar paru-paru. Pneumonia lobar adalah bentuk pneumonia
yang mempengaruhi area yang luas dan terus-menerus dari lobus paru-paru.
b. Flu burung
Flu burung atau avian influenza adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan
mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar
unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain
seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus ini dapat menular melalui udara ataupun
kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan
mati dalam suhu yang tinggi
c. Penyakit Legionnaries
Penyakit paru-paru yang satu ini disebabkan bakteri
legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.
Penyebab penyakit legionnaries adalah bakteri
legionella, sebuah bakteri berbentuk batang yang ditemukan di sebagian besar
sumber air. Mereka dapat berlipat ganda sangat cepat. Mereka terdapat di sistem
pipa ledeng atau di mana pun yang air bisa menggenang.
d. Flu babi (Swine influenza)
Flu babi disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae
yang biasanya menyerang babi. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan
biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun
ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus
termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan
kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian
e. Efusi pleura
Cairan berlebih di dalam membran berlapis ganda
yang mengelilingi paru-paru disebut efusi pleura. Dua lapis membran yang
melapisi paru-paru atau pleura dilumasi oleh sedikit cairan yang memungkinkan
paru-paru mengembang dan berkontraksi dengan halus dalam dinding dada. Infeksi
seperti pneumonia dan tuberkulosis, gagal jantung, dan beberapa kanker dapat
menimbulkan pengumpulan cairan di antara pleura. Jumlahnya bisa mencapai tiga
liter yang menekan paru-paru.
f. Faringitis
Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorokkan atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang
tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat daya
tahan tubuh lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena terkena
kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak,
disertai dengan vitamin bisa menolong.
g. Tuberkulosis (TBC)
Jenis-jenis penyakit paru-paru lainnya adalah
Tuberkulosis atau disingkat TB merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi
yang menyerang jaringan paru-paru. Penyebab seseorang mengidap TB adalah
bakteri mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar orang memiliki mikroba TB di
dalam tubuhnya, tapi mikroba ini hanya menyebabkan penyakit di beberapa orang
saja, biasanya jika imunitas atau kekebalan tubuh orang itu menurun.
h. Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas
alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru.
Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang
yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru
terperangkap didalamnya.
i. Asma
Asma merupakan penyakit radang paru-paru yang
menimbulkan serangan sesak napas dan mengi yang berulang. Asma merupakan salah
satu kelainan paru-paru paling banyak dan bervariasi, menyerang satu dari empat
anak di beberapa daerah.Otot dinding saluran udara berkontraksi seperti kejang,
menyebabkan saluran udara menyempit, sehingga terjadi serangan sesak napas.
Penyempitan diperburuk oleh sekresi lendir yang berlebihan. Sebagian besar
kasus terjadi di masa kanak-kanak dan biasanya berkaitan dengan penyakit yang
didasari oleh alergi seperti eksema dan keduanya mempunyai faktor penyakit
turunan.
j. Bronkhitis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus
(saluran udara ke paru-paru).Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada
akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang memiliki penyakit
menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia
lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa
terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan
menahun.
k. Kanker paru-paru
Penyakit pada paru-paru lainnya yang sangat
berbahaya adalah penyakit kanker paru-paru. Kanker paru-paru ialah keberadaan
tumor ganas pada paru-paru. Kanker paru-paru termasuk kanker yang paling umum
di dunia dan lebih dari satu juta kasus baru ditemukan setiap tahun. Penyebab
paling sering pada penyakit kanker paru-paru yang ditemukan hampir 90 persen
dari seluruh kasus adalah rokok. Banyaknya zat iritan yang terhirup saat
bernapas memicu pertumbuhan sel abnormal di dalam paru-paru, dan rokok
mengandung ribuan zat karsinogen atau zat penyebab kanker.
l. Influenza
Influenza atau flu adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini ditularkan
melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak hanya menyerang
manusia, burung, dan binatang mamalia seperti babi dan orang utan juga dapat
terserang flu.
BAB III
KESIMPULAN
Sistem
ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil metabolisme pada organisme hidup.
Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara lain karbondioksida (CO2),
urea, air (H2O), amonia (NH3), kelebihan vitamin, dan zat warna empedu. Organ
pengeluaran zat sisa pada manusia berupa
ginjal, kulit, paru-paru dan hati. Ekskresi adalah Proses pengeluaran
bahan-bahan sisa metabolisme.
Alat-alat Eksresi ada 4 yaitu; Kulit,
Paru-Paru, Hati dan Ginjal.
No.
|
Alat
Ekskresi
|
Fungsinya
|
Yang
dikeluarkan
|
1.
|
Kulit
|
·
Sebagai pelindung terhadap kerusakan-kerusakan fisik akibat gesekan,
penyinaran, kuman-kuman, panas, zat kimia, dan lain-lain.
·
Untuk mengurangi kehilangan air, mengatur suhu tubuh, menerima rangsang dari
luar, dan ekskresi
|
Keringat, terdiri atas air dan
garam-garam mineral (terutama NaCl, itu sebabnya keringat terasa
asin), serta sedikit sampah
buangan, seperti urea, asam urat, dan amonia.
|
2.
|
Paru-Paru
|
·
Sebagai alat Pernapasan.
|
Karbondioksida
dan Uap air.
|
3.
|
Hati
|
·
Sebagai kelenjar sekresi karena mampu menghasilkan zat-zat yang berguna.
·
Sebagai kelenjar ekskresi karena dapat menetralkan zat-zat racun yang
selanjutnya harus dibuang.
|
Cairan empedu terdiri atas
kolesterol, lemak, hormon pelarut lemak,
dan lesitin.
|
4.
|
Ginjal
|
·
Sebagai organ utama dalam sistem Ekskresi.
|
Urea, kelebihan air,
dan material sampah lainnya dalam bentuk urine.
|
DAFTAR
PUSTAKA
Aditia,Lasinrang. “Sistem Ekskresi”. 16 Oktober 2014. http://lasinrangaditia.blogspot.com/2014/02/makalah-sistem-ekskresi.html
Miskiyah,Zakiyyatulh.
“Sistem Ekskresi Manusia”. 16 Oktober
2014 http://zakiyyatulipa3.blogspot.com/
Hedisrawan.
“Paru-Paru”.16 Oktober 2014.http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/03/paru-paru-artikel-lengkap.html
hedisasrawan